OpenAI resmi mengumumkan peluncuran GPT-5, model AI generasi terbaru yang menggabungkan kemampuan penalaran tingkat lanjut dan fitur multimodal dalam satu arsitektur. Kehadiran GPT-5 disebut menjadi tonggak baru dalam industri kecerdasan buatan, sekaligus menantang para pesaing seperti Google dan perusahaan AI lainnya
.Dalam pernyataannya, OpenAI menyebut GPT-5 “lebih pintar di semua bidang” dan mampu memberikan respons yang lebih bermanfaat di berbagai disiplin ilmu, mulai dari matematika, sains, keuangan, hukum, hingga topik umum. “Seperti memiliki tim ahli yang siap menjawab apa pun yang ingin Anda ketahui,” demikian keterangan resmi perusahaan.
CEO OpenAI, Sam Altman, menggambarkan lompatan kualitas GPT-5 sebagai sesuatu yang belum pernah terbayangkan dalam sejarah manusia. “GPT-3 terasa seperti berbicara dengan siswa SMA, GPT-4 seperti mahasiswa, sementara GPT-5 benar-benar seperti berdialog dengan seorang ahli setingkat PhD di bidang apa pun,” ujarnya kepada BBC.
Romain Huet, Kepala Pengalaman Pengembang OpenAI, menjelaskan bahwa GPT-5 menjadi penggabungan dua lini produk utama perusahaan: seri O yang unggul dalam penalaran kompleks, dan seri GPT yang unggul dalam kemampuan multimodal. “Terobosan penalaran dan multimodal kini bersatu dalam GPT-5,” tegasnya.
Peluncuran ini juga menjadi langkah baru dari strategi lama OpenAI yang sebelumnya memisahkan model untuk tugas berbeda, seperti GPT-4o untuk multimodal dan o3 untuk penalaran kompleks. GPT-5 hadir dengan empat varian:
- GPT-5: Model utama untuk logika dan tugas multi-langkah.
- GPT-5-mini: Versi hemat biaya untuk aplikasi sederhana.
- GPT-5-nano: Fokus pada kecepatan dan latensi rendah.
- GPT-5-chat: Dioptimalkan untuk percakapan bisnis berskala besar.
Salah satu inovasi kunci GPT-5 adalah fitur automatic routing, yang memungkinkan sistem secara otomatis memilih metode pemrosesan terbaik sesuai permintaan pengguna, tanpa perlu memilih varian model secara manual.
Meski optimis, Altman mengakui rasa “cemas dan khawatir” terkait dampak GPT-5. Dalam sebuah podcast, ia membandingkan proses pengembangannya dengan Proyek Manhattan dan menyebut perkembangan AI saat ini bergerak lebih cepat daripada regulasi yang mengawasi. “Tidak ada orang dewasa di ruangan ini,” ujarnya, menyoroti minimnya pengawasan global terhadap kemajuan AI.
Ia juga membagikan pengalaman pribadi menggunakan GPT-5 untuk menulis email sulit yang telah ia tunda lama. “Saya merasa tidak berguna… tapi AI melakukannya dengan sangat mudah,” katanya.
Jerry Tworek, Wakil Presiden OpenAI, menambahkan bahwa GPT-5 dirancang untuk “meningkatkan semua yang sudah bisa dilakukan model sebelumnya, dengan mengurangi kebutuhan gonta-ganti model.”
Namun, Altman memperingatkan kemungkinan gangguan layanan dan keterbatasan kapasitas di awal peluncuran, mengingat tingginya beban komputasi yang dibutuhkan untuk menjalankan model AI canggih ini, terutama saat memproses penalaran rumit atau data multimodal yang memadukan teks, gambar, dan format lainnya.
Peluncuran GPT-5 berlangsung di tengah persaingan ketat dengan model AI terbaru dari Google Gemini dan pemain lain di industri. Altman menutup pernyataannya dengan optimisme: “Saya tidak berpikir saya akan lebih pintar dari GPT-5 — dan saya tidak sedih soal itu, karena itu berarti kita bisa memanfaatkannya untuk melakukan hal-hal luar biasa.”


















